Protein
Senin, 23 Januari 2012 | Ayun
Laporan Praktikum Biokimia Umum | Hari/tanggal : Selasa/19 Oktober 2010 Waktu : 08.00 – 11.00 WIB PJP : Waras Nurcholis,M.Si Asisten : 1. Resti Siti Muthmainah 2. Dian Apriliana |
PROTEIN 2
KELOMPOK 10
Randi Hadianta (G34090020)
Yovita Sari (G34090028)
Kurrataa’yun (G34090105)
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
______________________________________________________________________________________
PENDAHULUAN
Protein terdapat dalam semua jaringan hidup baik tumbuhan maupun hewan. Jaringan biji-bijian, daging tak berlemak, organ vital, kulit dan rambut mengandung protein dalam jumlah yang lebih besar daripada jaringan-jaringan berlemak. Semua molekul protein mengandung nitrogen dalam gabungan dengan karbon, hydrogen, dan oksigen. Banyak juga yang mengandung belerang dan fosforus, dan beberapa mengandung besi, mangan, tembaga dan iod. Molekul protein sangatlah besar, bobot molekulnya berjangka dari 10.000 sampai beberapa juta sma. Asam amino adalah senyawaan dengan molekul yang mengandung baik baik gugus fungsional amino (-NH2) maupun karboksil (-CO2H). meskipun ratusan asam ini telah disintesis, hanya 20 yang telah diperoleh dengan hidrolisis protein. Sifat-sifat protein protein beraneka ragam (Keenan, Kleinfelter, Wood 1992).
Pemahaman aspek-aspek struktural protein sangatlah penting untuk analisis komponen biokimia proses-proses hidup, serta untuk pengertian peristiwa-peristiwa biologis yang terjadi dalam tubuh pada peringkat molekul (Montgomery 1993).
Molekul protein sederhana adalah molekul berantai panjang yang terbentuk oleh penggabungan ratusan atau ribuan molekul asam amino. Penggabungan itu berkat ikatan-ikatan yang masing-masing dapat dianggap sebagai berasal dari suatu gugus –NH2 dan –CO2H dengan tereliminasinya sebuah molekul air. Ikatan penting tersebut disebut ikatan peptida (Keenan et al.1992).
TUJUAN
Praktikum dengan judul Protein ini bertujuan untuk mengamati sifat sekaligus menganalisis struktur asam amino dan protein melalui uji-uji kualitatif pada larutan albumin, gelatin, kasein, pepton, dan fenol. Selain itu, praktikum ini bertujuan untuk mempelajari beberapa reaksi uji terhadap asam amino dan protein, yaitu uji Millon, uji Hopkins-Cole, uji Ninhidrin, Uji Xantroproteat, uji belerang, dan uji biuret.
ALAT DAN BAHAN
Praktikum kali ini digunakan alat dan bahan yang cukup sederhana. Alat-alat yang digunakan adalah: tabung reaksi, bulb, pipet ukur 5 mL, pipet tetes, penangas air, dan gegep. Sementara bahan-bahan yang dibutuhkan adalah larutan albumin 2%, larutan gelatin 2%, larutan kasein 2%, larutan pepton 2%, larutan fenol 2%, pereaksi millon, pereaksi Hopkins-Cole, pereaksi Ninhidrin, pereaksi Xantoproteat, larutan NaOH 10%, larutan Pb-asetat 5%, dan larutan CuSO4.
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Pengamatan Uji Millon
Larutan Uji | Pengamatan | Warna |
Albumin 2% | + | Merah muda |
Gelatin 2% | - | Putih |
Kasein 2% | ++ | Merah muda |
Pepton 2% | - | Putih |
Fenol 2% | + | Agak putih |
Ket : | + : Larutan uji mengandung tirosin - : Larutan uji tidak mengandung tirosin |
Gambar 1. Uji Millon larutan Albumin, Gelatin, Kasein, Pepton, dan Fenol (berturut-turut dari kiri ke kanan)
Tabel 2. Pengamatan Uji Hopkins – Cole
Larutan Uji | Pengamatan | Warna |
Albumin 2% | +++ | Cincin ungu pekat |
Gelatin 2% | + | Cincin agak ungu |
Kasein 2% | ++ | Cincin ungu muda |
Pepton 2% | ++ | Cincin ungu muda |
Ket : | + : Larutan uji mengandung triptofan - : Larutan uji tidak mengandung triptofan |
Gambar 2. Uji Hopkins-Cole larutan albumin, gelatin, kasein, dan pepton (berturut-turut dati kiri ke kanan)
Tabel 3. Pengamatan Uji Ninhidrin
Larutan Uji | Pengamatan | Warna |
Albumin 2% | + | Putih kuning |
Gelatin 2% | +++ | Ungu pekat |
Kasein 2% | ++ | Kuning |
Pepton 2% | ++ | Ungu Muda |
Ket : | + : Larutan uji mengandung asam amino - : Larutan uji tidak mengandung asam amino |
Gambar 3. Uji Ninhidrin larutan albumin, gelatin, kasein, dan pepton (berturut-turut dati kiri ke kanan)
Tabel 4. Pengamatan Uji Belerang
Larutan Uji | Pengamatan | Warna |
Albumin 2% | + | Hitam |
Gelatin 2% | - | Putih |
Kasein 2% | - | Putih |
Pepton 2% | - | Putih |
Ket : | + : Larutan uji mengandung asam amino sistein - : Larutan uji tidak mengandung asam amino sistein |
Gambar 4. Uji Belerang larutan albumin, gelatin, kasein, dan pepton (berturut-turut dati kiri ke kanan)
Tabel 5. Pengamatan Uji Xantoproteat
Larutan Uji | Pengamatan | Warna |
Albumin 2% | ++ | Kuning menggumpal |
Gelatin 2% | + | Kuning agak keruh |
Kasein 2% | ++ | Kuning agak pekat |
Pepton 2% | ++ | Kuning bening |
Fenol 2% | + | Jingga pekat |
Ket : | + : Larutan uji mengandung asam amino inti benzena - : Larutan uji tidak mengandung asam amino inti benzena |
Gambar 5. Uji Ninhidrin larutan albumin, gelatin, kasein, pepton, dan fenol(berturut-turut dari kiri ke kanan)
Tabel 6. Pengamatan Uji Biuret
Larutan Uji | Pengamatan | Warna |
Albumin 2% | + | Ungu |
Gelatin 2% | - | Putih |
Kasein 2% | - | Putih |
Pepton 2% | - | Putih |
Fenol 2% | - | Putih |
Ket : | + : Terjadi kompleks Cu2+ dengan peptida - : Tidak terjadi kompleks Cu2+ dengan peptida |
Gambar 6. Uji Ninhidrin larutan albumin, gelatin, kasein, pepton, dan fenol(berturut-turut dari kiri ke kanan)
PEMBAHASAN
Sejumlah asam amino pada hasil penelitian (perlakuan terbaik) terdiri atas asam amino essensial maupun non essensial. Asam-asam amino tertentu seperti triptofan, arginin, trisin, fenilalanin, glutamin, alanin, treonin dan prolin dapat merangsang proses sintesa albumin. Albumin pada manusia terutama banyak mengandung asam aspartat dan glutamat dan sangat sedikit triptofan (Sulistiyati 2008).
Hasil uji Millon menghasilkan larutan albumin, kasein, dan fenol mengalami perubahan warna menjadi kemerahan (gambar 1). Perubahan tersebut membuktikan bahwa albumin, kasein dan fenol mengandung tirosin. Sementara gelatin dan pepton tidak terlihat mengalami perubahan warna, sehingga gelatin dan pepton tidak mengandung tirosin.
Uji Hopkins-Cole bereaksi positif pada semua larutan yang diujikan, yaitu albumin, gelatin, kasein, dan pepton. Hal tersebut membuktikan bahwa keempat larutan tersebut mengandung triptofan. Albumin mengandung triptofan paling banyak, hal ini dibuktikan dengan cincin ungu yang terbentuk paling pekat di antara keempat larutan yang diuji (gambar 2).
Uji Ninhidrin merupakan uji protein yang spesifik kepada larutan yang mengandung gugus amino dan gugus karboksil. Hasil uji didapatkan semua larutan mengandung gugus amino dan gugus karboksil dengan perubahan larutan warna menjadi ungu dan beberapa menjadi kuning (gambar 3). Albumin memiliki perubahan warna yang tidak pekat. Sehingga, albumin memiliki paling sedikit gugus amino dan gugus karboksil.
Uji Xantoproteat spesifik pada pendeteksi inti benzena. Hasil uji menghasilkan reaksi positif pada semua larutan yang diuji, yaitu albumin, gelatin, kasein, pepton dan fenol, sehingga semua larutan memiliki inti benzene. Pada albumin terlihat gumpalan protein yang mengalami denaturasi akibat pemanasan sekaligus pendinginan. Hal tersebut juga memperkuat bukti bahwa albumin mengandung protein yang mengandung ikatan hidrogen.
Uji Belerang dilakukan pada larutan albumin, kasein, gelatin, dan pepton. Hasil uji menunjukkan hanya albumin yang bereaksi positif dengan berubahnya larutan menjadi hitam (gambar 5). Uji belerang merupakan uji yang spesifik dalam mendeteksi sistein. Sehingga, dari keempat larutan hanya albumin yang mengandung sistein.
Sama halnya dengan uji biuret, hasil uji biuret menghasilkan reaksi yang positif hanya pada larutan albumin. Uji biuret spesifik mendeteksi larutan yang mengandung asam amino histidin, serin, dan treonin. Larutan gelatin, kasein, pepton, dan fenol tidak bereaksi positif dikarenakan keempat larutan tersebut hanya mengandung satu jenis asam amino yang terdeteksi biuret.
KESIMPULAN
Hasil uji Millon menunjukkan bahwa albumin, kasein dan fenol mengandung tirosin sementara gelatin dan pepton tidak mengandung tirosin. Uji Hopkins-Cole bereaksi positif pada semua larutan yang diujikan, yaitu albumin, gelatin, kasein, dan pepton. Uji Ninhidrin menunjukkan bahwa albumin memiliki paling sedikit gugus amino dan gugus karboksil. Uji Xantoproteat menunjukkan bahwa albumin mengandung protein yang mengandung ikatan hidrogen. Pada uji Belerang dilakukan pada larutan albumin, kasein, gelatin, dan pepton. Hasil uji menunjukkan hanya albumin yang bereaksi positif. Hal yang sama pada hasil uji biuret menghasilkan reaksi yang positif hanya pada larutan albumin.
0 comments:
Posting Komentar