Note of life:

“You only live once, but if you do it right, once is enough.”
-Mae West

Tarif murah XL hadir di Lombok, mutiara Lombok berekspansi.

Jumat, 31 Desember 2010 | Ayun

Pagi itu suasana pantai di sepanjang Gili Manuk terlihat ramai. Tampak para nelayan mendirikan jalanya memperlihatkan kerang mutiara air asin species Pinctada Maxima. Ya, itulah tempat budidaya mutiara kerang air laut di pulau Lombok. Kini, di Lombok terdapat sekitar empat puluh lokasi budidaya yang menghasilkan kerang mutiara air asin. Dibandingkan dengan dahulu, kemajuan perbisnisan mutiara Lombok begitu pesat. Pusat penjualan mutiara Lombok yaitu di Sukarbela, salah satu nama daerah di Kota Mataram, tepatnya di kecamatan Ampenan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dahulu, tempat penjualan mutiara hanya sebuah bangunan kecil yang berisi sedikit perhiasan dengan variasi yang kurang banyak. Saat itu, pembelinya sangatlah sedikit dikarenakan lokasi penjualan memang di lokasi masyarakat menengah ke bawah. Sementara, kelurahan Sukarbelamerupakan tempat yang cukup terpencil dan belum memiliki daya tarik apapun. Sehingga, walaupun mutiara Lombok yang dijual di Sukarbela memiliki kualitas tinggi, pembeli masih sangat jarang.


Salah satu toko mutiara Lombok di kelurahan Sukarbel

Mutiara asal Lombok, memiliki ciri khas tersendiri, jika dibandingkan daerah lainnya. Selain ukurannya yang dominan dan lebih besar, warnanya juga keabu–abuan mirip mutiara asal Jepang. Untuk membedakan mutiara asli dan palsu sangat mudah. Dengan cara sederhana dapat dibedakan. Mutiara palsu, jika dibenturkan atau digigit akan mudah pecah. Namun tidak demikian dengan mutiara asli. Saat akan dipasang ketangkainya, mutiara palsu akan berubah bentuknya jika terkena panas.

Salah satu jenis mutiara Lombok

Suasana pasar yang sepi tidak menyurutkan pengusaha mutiara Lombok untuk menutup usahanya. Sehingga pada suatu waktu, masuklah salah satu operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia, PT Excelcomindo Pratama atau yang sering disebut dengan XL ke pulau Lombok. Saat itu, XL memberikan promo gila-gilaan harga murah XL yang benar-benar merakyat. Saat itu, hanya XL satu-satunya provider yang memnberikan gebrakan pulsa murah hingga isi ulang hanya mencapai Rp 5.000,-. Selain harga pulsa yang semakin murah, kekuatan signal pun semakin diperkuat dengan penambahan menara BTS di sekitar pulau Lombok.
Sejak itu, perlahan dan pasti, jumlah toko-toko kecil di mutiara bertambah dan semakin besar. Masuknya XL dibarengi dengan promo harga murah XL memberikan dampak yang begitu besar bagi kerajinan lokal mutiara air asin Lombok. Kemudahan dalam berkomunikasi membuka peluang pengusaha mutiara untuk merentangkan sayapnya dan berekspansi ke dunia pasar yang lebih luas, tidak hanya di sekitar pulau Lombok saja. Mutiara Lombok kini sangat terkenal di seluruh Indonesia karena kualitasnya yang tinggi. Mutiara hasil budidaya air laut, warnanya kuning keemasan dan mengkilat. Beratnya berkisar 1,8 Gram hingga 5 Gram perbutir. Selain berwarna keemasan, mutiara air laut ada juga berwarna putih mengkilat, abu–abu dan hitam. Khusus mutiara warna hitam. Hingga kini, bisnis mutiara Lombok terus berkembang hingga mencapai skala internasional. Mutiara hitam merupakan salah satu jensi mutiara yang sangat diminati wisatawan asal Eropa.
Keuntungan yang diraup oleh para pengusaha mutiara Lombok pun sangat tinggi dikarenakan permintaan yang semakin meningkat. Sesuai dengan teori ekonomi, jika permintaan meningkat, harga pun akan meningkat, Harga mutiara yang di budidaya air laut lebih mahal, dari air tawar. Setiap gram harganya minimal Rp 500.000/gram. Sementara hasil budidaya air tawar, harga tertingginya hanya mencapai Rp 100.000/gramnya.
Setelah diolah dan di ikat dengan emas, harga perhiasan mutiara air laut di Lombok makin meningkat tajam, tergantung bentuk dan jenisnya. Seperti kalung misalnya, harganya mencapai dua juta rupiah. Sementara untuk satu set anting-anting, cincin dan gelang, harganya tidak kurang dari Sepuluh Juta Rupiah. Perhiasan mutiara asal Lombok, selain diminati penggemar asal mancanegara, warga setempat juga tidak sedikit yang memakai aksesoris dari mutiara.
Rani misalnya, salah seorang karyawan swasta di Mataram, hampir seluruh perhiasan yang digunakan, menggunakan mutiara. Alasannya memilih mutiara sebagai perhiasan, selain menambah prestise, juga ada kebanggaan tersendiri karena mutiara sudah memiliki nama di dunia Internasional. “Ada kebanggan tersendiri saat memakainya”, ujar Rani. Bagi pecinta mutiara, harga bukanlah menjadi ukuran, apalagi mereka mendapatkan model terbaru dari rangkaian mutiara yang digunakan. Rani, tidak segan-segan menguras kantongnya hingga Dua Puluh Juta, hanya untuk mendapatkan satu set perhiasan mutiara air laut mulai dari cincin, kalung, anting dan gelang, yang di ikat dengan emas putih. Beda bentuk, beda juga nama perhiasan yang terbuat dari mutiara. Seperti kalung, ada jenis coker, paloma, kesi dan kalung tusuk. Sedangkan untuk gelang, ada yang namanya silang, ronce, mata satu, coker dan etnik karena dipadukan dengan jenis hasil kerajinan daerah tertentu. Untuk anting, ada tiga nama yang dikenal, yaitu anting tanam, anting mata tiga dan anting dewa-dewi. Sementara untuk asesoris berupa bros, dikenal dengan nama kendari, barok halper, halper lima dan bros susun dua.


Pernak pernik dari mutiara Lombok yang berharga jual sangat tinggi.

Keuntungan berkembangnya usaha kerang mutiara tiram ini tidak hanya dirasakan oleh penjual mutiara Lombok, namun sangat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang turut serta bekerja dalam industri mutiara Lombok ini dari hulu hingga hilir, yaitu mulia dari budidaya kerang mutiara air asin, pengoperasian pengambilan mutiara dari kerang, pengolahannya hingga penjualannya.

Proses pengoperasian mutiara dari Kerang mutiara tiram

Peranan provider murah XL memberikan dampak yang sangat besar bagi perkembangan bisnis mutiara Lombok hingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Perkembangan yang begitu pesat terjadi dikarenakan masuknya tarif murah XL yang merakyat hingga bisnis lokal daerah Lombok dapat berkembang dengan pesat hingga mencapai ranah internasional.

Tags: | 0 comments

0 comments:

Posting Komentar